Rabu, 31 Agustus 2016

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)


J  u d u l                    :  Pemangkasan Tanaman Jeruk
Tujuan                       :  Meningkatkan kwalitas Buah
M e t o d e                 :  Ceramah, Diskusi, simulasi peran, dan tanya jawab
M e d i a                     :  Leaflet, brosur, blangko
Waktu                        :  2 jam pelajaran (2 x 45 menit)

Pokok Kegiatan
Uraian Kegiatan
Waktu (menit)
Keterangan
Pendahuluan
1.    Salam dan perkenalan
2.    Menyampaikan tujuan Penyuluhan
1’
4
Ceramah

Sub total
5’

Isi/Materi
1.  Menjelaska Pengertian Pemangkasan tanaman jeruk.
2.  Menjelaskan tujuan pemangkasan tanaman jeruk
3.  Praktek langsung

10’

10’
10’

30’






1.    Ceramah

2.    Diskusi

3.    Praktek
Pengakhiran
1.    Kesimpulan

2.    Salam
3


2’



KONDA,  AGUSTUS 2016
PPL. ANNAS, SP                         

SINOPSIS

PEMANGKASAN TANAMAN JERUK

Tanaman jeruk agar produktif berbuah dan buahnya menghasikan mutu yang tinggi memerlukan beberapa perawatan. Salah satu perawatannya adalah pemangkasan ranting tanaman jeruk. Pemangkasan dilakukan setiap tahun. Baik tanaman jeruk yang belum berbuah ataupun sudah berbuah. Mengapa pemangkasan penting dilakukan dalam pemeliharaan tanaman jeruk?

Rimbunnya daun dan ranting tanaman jeruk mengisyaratkan bahwa tanah untuk menanam tanaman jeruk subur. Menanam jeruk tentu bukan untuk kita manfaatkan daunnya dan batangnya, namun buah jeruk itu yang kita harapkan bukan?

Ranting yang padat perlu dikurangi kepadatannya. Ranting ini dapat mengganggu masuknya sinar matahari ke bagian dalam pohon. Jika Sinar matahari kurang dan tidak dapat menembus ke dalam bagian pohon jeruk maka akan mengakibatkan keadaan lembab di sekitar tanaman jeruk. Akibat kemudian dapat mengundang datangnya cendawan dan kutu daun.  Mereka senang sekali dengan suasana yang lembab dan jauh dari sinar matahari.

Untuk mengurangi kepadatan ranting itulah kita melakukan pemangkasan. Beberapa ranting yang perlu dipangkas seperti, ranting yang tumbuh ke dalam, yang bertumpang tindih, ranting yang tidak sehat/kurus, dan ranting yang tumbuh liar. Selain itu cabang tanaman juga perlu dipotong ujungnya sampai batas yang kulitnya berwarna hijau kelabu-abuan. Tidak hanya itu cabang yang tidak beraturan, tumbuh liar, dan sakit-sakitan juga perlu dipangkas.

Dengan diapangkas ranting sebagian tersebut, ranting yang tidak dipangkas dapat tumbuh maksimal sehingga nantinya dapat menghasilkan bunga dan buah yang bermutu. Dengan dipangkasnya ranting ranting liar dan tumbuh kurang sehat, juga dapat merangsang tumbuhnya ranting yang sehat.

Tanaman jeruk tergolong tanaman yang kaya tunas air. Maka sejak awal tunas air mesti dibuang. Pang balik yang tumbuh searah dengan batang pokok harus dipangkas. Demikian pula dahan,cabang, ranting dan bagian lain yang mulai mengering atau sudah mati. Mesti dipangkas. Begitu pula tunas yang muncul pada batang bawah, pangkal batang dan tunas akar.

Cabang yang tumbuh dekat tanah, atau cabang yang merunduk sebaiknya dipangkas pula. Sebab jika tidak dipangkas nantinya bila ditumbuhi buah, buahnya tidak bermutu baik. Jikalau tidak buah yang berada pada ranting yang merunduk rentan ditumbuhi cendawan.

Dalam pemangkasan perlu dilakukan hati-hati. Pemangkasan yang berlebihan juga akan mengakibatkan tanaman jeruk kesulitan berfotosintesis dan akibatnya menghambat pertumbuhan bunga dan buah. Dalam pemangkasanjuga dituntut agar pemangkasan tersebut tidak  mengganggu keseimbangan tanaman. Pemangkasan dilakukan setepat mungkin. Lakukan pemangkasan sebelum kayu belum menua. Hal ini dapat diamati dari kulit tanaman jeruk yang kelabu-abuan.

Musim hujan adalah waktu yang baik dalam pemangkasan. Dan pemangkasan sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari
                                                                                                                Konda, Agustus 2016
                                                                                                                 Penyuluh Pertanian



                                                                                                                    ANNANS,SP

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)





Judul                          :  Benih dan varietas unggul padi sawah
Tujuan                       :  Agar pelaku utama (petani dan keluarganya) dapat mengetahui
                                       tentang benih dan varietas unggul padi sawah
Metode                       :  Ceramah, dialog,diskusi dan praktek (Demcara)
Media                         :  Leafled
Waktu pelaksanaan            :  2 jam (2x45 menit)
Alat bantu                  :  Gambar, kertas manila, spidol dll.

Pokok Kegiatan
Uraian Kegiatan
Waktu (menit)
Keterangan
Pendahuluan
1.    Salam
2.    Perkenalan
3.    Tanya jawab
1
5
4

Isi  materi
4.    Pengertian benih dan varietas
5.    Manfaat benih unggul
6.    Cirri-ciri benih bermutu
7.    Ketegori  benih unggul berlabel
8.    Sertifikasi benih
5
5
5
5
5

Pengakhiran
9.    Tanya jawab/dialog
10. Kesimpulan
11. Salam penutup
35
15
5



Konda, Agustus 2016

Penyuluh Pertanian Lapangan





ANNAS, SP

 
 







SINOPSIS
BENIH DAN VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH
Benih dan varietas unggul padi sawah merupakan galur hasil  pemuliaan yang mempunyai salah satu atau lebih keunggulan khusus seperti potensi hasil  tinggi, tahan terhadap hama penyakit dan toleran terhadap cekaman lingkungan, mutu produk, dan atau sifat-sifat lainnya.
 Jenis dan karakteristik dari varietas unggul meliputi :
·         Varietas Unggul Baru (VUB)
Kelompok tanaman  padi yang memiliki  karakteristi  umur kisaran 100-135 HSS (hari setelah sebar), anakan banyak (>20 tunas/rumpun), bermalai agak lebat (±150 gabah/malai).
·         Varietas Unggul Tipe Baru (VUTB)
Kelompok tanaman padi yang  memiliki  karakteristik postur  tanaman tegap, berdaun lebar dan berwarna hijau tua, beranak sedikit (<15 tunas/rumpun), berumur 100-135 HSS, bermalai lebat (±250 gabah/malai), berpotensi hasil lebih dari 8 ton GKG/ha.
·         Varietas Unggul Hibrida (VUH)
Kelompok tanaman padi  yang terbentuk dari individu-individu generasi  pertama (F1).Berasal dari kombinasi persilangan dari 2 varietas padi yang memiliki  karakteristik potensi hasil  lebih tinggi dari varietas unggulan inbrida.
 Manfaat Benih Unggul Berlabel
Varietas unggul memberikan manfaat teknis dan ekonomis yang  banyak bagi perkembangan suatu usaha pertanian, diantaranya pertumbuhan tanaman menjadi seragam sehingga  panen menjadi  serempak, rendemen lebih tinggi, mutu  hasil  lebih tinggi dan sesuai dengan selera  konsumen, dan tanaman akan mempunyai ketahanan yang  tinggi terhadap gangguan  hama  dan penyakit  dan  beradaptasi yang  tinggi terhadap lingkungan sehingga dapat memperkecil penggunaan input seperti pupuk dan pestisida.
Produktivitas varietas sangat bergantung  pada  genotype  (komposisi gen  yang dimiliki varietas) dan kondisi lingkungan tumbuh (interaksi genotype dengan lingkungan). Faktor-faktor  lingkungan yang  sangat berpengaruh terhadap  penampilan varietas antara lain kesuburan fisik dan kimiawi tanah, iklim, keberadaan hama dan penyakit, teknik budidaya yang digunakan.
Mutu benih meliputi : mutu genetic, mutu fisik, dan mutu fisiologis.
Ciri-ciri benih.bermutu yaitu:
·         Varietasnya asli
·         Benih bernas dan seragam
·         Bersih, tidak tercampur dengan biji gulma atau biji tanaman lain
·         Daya  berkecambah dan vigor  tinggi sehingga  dapat tumbuh baik jika ditanam di sawah
·         Sehat, tidak terinfeksi oleh jamur atau serangan hama.
 Benih berlabel  merupakan benih yang  sudah  lulus proses sertifikasi yang merupakan salah satu bentuk jaminan mutu benih. Keuntungan menggunakan benih bermutu tinggi meliputi :
a.       Benih tumbuh dengan tepat dan serempak.
b.      Bila disemaikan, mampu menghasilkan bibit yang tegar dan sehat
c.       Ketika ditanam, bibit dapat tumbuh lebih cepat
d.      Pertanaman lebih serempak dan populasi tanaman optimum, sehingga mendapatkan hasil yang tingi.
 Kategori Benih Unggul Berlabel
Kelas benih dalam sistem sertifikasi meliputi :
ü  Benih Penjenis/Bredeer seed (BS)
ü  Benih Dasar/Foundation seed (FS)
ü  Benih Pokok/Stock seed(SS)
ü  Benih Sebar/Extention seed (ES)
 Benih penjenis (BS) yaitu benih yang terdapat pada urutan pertama pada kelas benih dalam sistim sertifikasi, benih penjenis(BS) ditandai dengan pemberian label warna kuning. Benih ini langsung terdapat pada pemulia tanaman. Kemudian turunan dari benih penjenis(BS) adalah benih dasar(FS), benih dasar adalah benih yang di perbanyak oleh balai benih induk (BBI), benih ini ditandai dengan pemberian label warna putih.kemudian turunan dari benih dasar (FS) adalah benih pokok (SS). Benih pokok (SS) yaitu benih turunan ke tiga dari kelas benih dalam sistem sertifikasi benih yang di tandai dengan pemberian label warna ungu,  benih ini di perbanyak oleh penangkar-penangkar benih untuk di turunkan menjadi benih sebar (ES). Benih yang di jual di pasaran atau yang di gunakan petani adalah benih sebar (ES).  Benih sebar adalah benih turunan ke empat dari kelas benih atau benih turunan terahir, benih ini di tandai dengan pemberian lebel warna biru, dan benih ini hanya bisa dilakukan satukali penanaman.
Sertifikasi Benih
Sertifikasi benih adalah serangkaian pemeriksaan terhadap calon benih yang dimulai sejak dipertanaman sampai pengujian mutu di laboratorium dengan tujuan untuk menjamin kemurnian genetik, mutu fisik, dan mutu fisiologis benih sehingga dapat memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan dan layak untuk disebarluaskan.
Tabel 1. Standar mutu benih padi berdasarkan kelas benih. 
Kelas Benih
Kadar air maks (%)
Benih murni min(%)
Kotoran benih maks (%)
Benih var. Lain maks (%)
Benih tan.lain & biji gulma (%)
Daya tumbuh min (%)
Benih Dasar (BD)
Benih Pokok (BP)
Benih Sebar (BR)
Benih Hibrida (F1)
13,0
13,0
13,0
13,0
99.0
99.0
98.0
98.0
1,0
1,0
2,0
2,0
0,0
0,1
0,2
-
0,0
0,1
0,2
-
80.0
80.0
80.0
80.0
Sumber : Pedoman Umum Produksi Benih Sumber Padi, 2010.